Friday, June 17, 2011

2020, Indonesia Menjadi Kiblat Fashion Muslim Dunia


Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia mempunyai nilai ekonomis yang tinggi bagi perkembangan busana muslim. Target untuk menjadi pusat fashion muslim dunia ditetapkan tidak hanya oleh pengusaha fashion tetapi juga oleh pemerintah. Tahun 2020 ditetapkan sebagai target pencapaian rencana besar tersebut.
“Enam dari 10 wanita Indonesia memakai pakaian muslim, dan itu tidak harus jilbab atau penutup kepala. Inilah yang menjadi fenomena dan potensi pasar yang cemerlang bagi industri fashion,” ungkap Mar-Com Director Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC), Eka Rofi Shanty di Jakarta, Jumat (3/12).
Pemerintah Indonesia dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sangat mendukung rencana dan target IIFC tersebut. Deputi Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan, Edy P Irawady mengatakan, “Masyarakat Muslim Indonesia saat ini juga sudah melek fashion, dan target menjadi kiblat fashion muslim dunia bukanlah hal yang berlebihan dan itu harus segera diupayakan.”
Fashion Muslim di Indonesia memiliki ciri khas yang tidak bisa ditiru oleh negara manapun. Kolaborasi efektif antara pemerintah dan swasta dalam upaya mengoptimalkan potensi kekayaan budaya dan perancang busana akan menghasilkan produk inovatif dan produktif.
Batik, tenun, rajut dan perpaduan motif serta warna khas dari daerah-daerah di seluruh Indonesia merupakan kekayaan budaya yang sangat potensial. “Adalah hal yang good to be ignore, jika kesemua kekhasan budaya hanya kita anggurin,” ungkap Eka.
Pencanangan Indonesia sebagai kiblat fashion muslim dunia telah dikemukakan pada 13 Agustus lalu di Plaza Indonesia, Jakarta. Sebelumnya, penampilan fashion show busana muslim Indonesia pada World Expo di Shanghai, China juga mendapat sambutan meriah.
Target 10 tahun ke depan bukan hanya milik industri fashion, tetapi juga target bersama pemerintah dan masyarakat Indonesia. Karena hal tersebut akan turut meningkatkan potensi kunjungan wisata belanja dan devisa negara. (MI/RIZ)
Sumber: MetroTVNews

No comments:

Post a Comment